Latihan Soal ANBK Literasi Numerasi SMA Kelas 11 Tahun 2023-2024, Literasi numerasi adalah kecakapan dan pengetahuan dalam menggunakan berbagai jenis simbol dan angka yang berkaitan dengan matematika dasar untuk membantu peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan dalam konteks sehari-hari, serta menganalisis berbagai data atau informasi yang ditampilkan melalui bentuk tabel, grafik dan bagan sebagai acuan peserta didik dalam menentukan jawaban dari permasalahan yang diberikan. Literasi numerasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengaplikasikan konsep bilangan dan keterampilan operasi hitung dikehidupan sehari-hari seperti di rumah, pekerjaan, dan partisipasi dalam kehidupan masyarakat sebagai warga negara dan kemampuan untuk menginterpretasikan informasi kuantitatif yang terdapat di sekeliling. Kemampuan tersebut terlihat dari pemahaman informasi yang disampaikan secara matematis seperti grafik, bagan dan tabel.
Latihan Soal ANBK Literasi Numerasi SMA Kelas 11 Tahun 2023-2024
Pernyataan tersebut sejalan dengan
pendapat Ekowati dan Suwandayani (2019:139) mengemukakan bahwa literasi numerasi
adalah kemampuan dan pengetahuan untuk menggunakan berbagai jenis angka dan simbol
yang berkaitan dengan matematika dasar. Bentuk kemampuan ini digunakan untuk menganalisis
data informasi berupa tabel, grafik, bagan dan hasil interpretasi data analisis
sehingga data tersebut dapat digunakan sebagai estimasi dalam mengambil
keputusan.
Literasi numerasi dalam pembelajaran
sangat penting karena dapat membantu seseorang untuk memahami peran atau
kegunaan literasi numerasi dalam kehidupan sehai-hari (Putra dkk, 2016:10).
Pendapat lain menyebutkan bahwa literasi numerasi adalah kemampuan untuk
mengaplikasikan konsep bilangan dalam kehidupan sehari-hari melalui kolaborasi interaksi
sosial yang menyenangkan (Yulianti dkk, 2019).
Literasi merupakan salah satu
prasyarat kecakapan hidup di abad ke-21. World Economic Forum, pada tahun 2015
telah menyepakati enam literasi dasar, diantaranya; literasi baca tulis, literasi
numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya
dan kewargaan (Ibrahim, 2017:5). Keenam literasi tersebut tidak hanya penting
bagi peserta didik saja, tetapi juga orang tua dan semua masyarakat. Salah satu
literasi yang memiliki peran terkait pengambilan keputusan dalam kehidupan sehari-hari
adalah literasi numerasi.
Numerasi digagas oleh World Economic
Forum atau OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development). Pada tahun
2006, UNESCO menyampaikan bahwa numerasi dapat menjadi salah satu penentu
kemajuan suatu bangsa. Matematika dan numerasi memiliki perbedaan yang terletak
pada pemberdayaan pengetahuan dan keterampilan. Pembelajaran matematika belum
tentu menumbuhkan numerasi, tetapi dalam melaksanakan numerasi diperlukan
pengetahuan matematika yang diperoleh melalui pembelajaran dalam kurikulum.
Menurut Han (2017:3) literasi
numerasi memiliki pengetahuan dan kecakapan diantaranya: (a) menggunakan angka dan
simbol yang berkaitan dengan matematika dalam memecahkan masalah sehari-hari, (b)
menelaah informasi yang ditampilkan untuk mengambil keputusan. Sementara
pendapat lain tentang numerasi menurut Traffer’s (dalam Sari, 2015:715) merupakan
kemampuan mengelola bilangan dan data serta mengevaluasi pernyataan yang
melibatkan mental dan perkiraansesuai masalah dan kenyataan.
Dari pengertian di atas
numerasi dapat diartikan sebagai kemampuan memahami dan menerapkan konsep matematika
baik berupa simbol maupun bilangan untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan
sehari-hari. Sederhananya, numerasi adalah merupakan keterampilan memahami dan
menerapkan konsep matematika berupa simbol dan angka-angka dalam kehidupan
sehari-hari.
Literasi numerasi mencakup
kegiatan mengeksplorasi, menghubungkan, dan menalar. Kegiatan tersebut digunakan
untuk memudahkan penyelesaian permasalahan matematika dalam kehidupan sehari-hari
dan mengembangkan kemampuan matematikanya. Literasi numerasi matematika
diartikan sebagai proses untuk memahami permasalahan yang berhubungan dengan m
Literasi numerasi dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini sependapat dengan Pratiwi
dan Ariawan (2020) yang menyatakan bahwa: “Numeracy literacy deals with the
application of mathematical concepts in daili life. In this study, the
worksheets are desgned to present mathematical concepts in daily life by using story
problem. Students are presumed to be able to solve story problem if they can understand
the meaning of the problem. Thus, students can find problem that need to be solved
in the right”.
Pendapat
tersebut dapat diartikan bahwa literasi numerasi berkaitan dengan penerapan konsep
matematika dalam kehidupan sehari-hari melalui permasalahan bentuk cerita, harapannya
agar peserta didik mampu memahami dan menyelesaikan permasalahan tersebut dengan
tepat. Literasi numerasi mendorong dan memahami peserta didik untuk
meningkatkankan minat atau pastisipasi peserta didik dengan penuh perhatian dan
rasa senang untuk mempelajari matematika. Sehingga, penerapan literasi numerasi
pada anak sekolah dasar sangat berpengaruh penting bagi perkembangan akademiknya.
Kompetensi matematika berbeda dengan literasi numerasi. Seseorang yang memiliki
pemahaman pengetahuan matematika saja belum tentu dapat dikatakan memiliki kemampuan
literasi numerasi, karena numerasi mencakup keterampilan dengan mengaplikasikan
konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa literasi
numerasi menuntut peserta didik tidak hanya menguasai materi pembelajaran, tetapi
dapat menggunakan penalarannya untuk memecahkan permasalahan dan menjelaskannya
sesuai dengan konsep matematika.
Berdasarkan uraian diatas, dapat
disimpulkan bahwa literasi numerasi merupakan kemampuan dalam menggunakan berbagai
jenis angka dan simbol untuk menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan matematika
dasar melalui grafik, tabel, bagan dan hasil intepretasi data analisis kemudian
menarik kesimpulan.
Apa dan bagaimana Indikator Soal
ANBK Literasi Numerasi SMA Kelas 11 ? Indikator merupakan rumusan yang menggambarkan
perbuatan yang ditunjukkan atau dilakukan oleh peserta didik. Indikator bertujuan
untuk mengukur dan menujukkan ketercapaian kompetensi tertentu yang menjadi
acuan penilaian. Indikator pencapaian peserta didik yang literate, diantaranya:
1) Merumuskan masalah atau memahami konsep 2) Menggunakan penalaran dalam
memecahkan masalah 3) Menghubungkan kemampuan matematis dalam kehidupan sehari-hari
4) Memecahkan masalah 5) Mengkomunikasikan dalam bahasa matematis; 6) Mengintepretasikan
kemampuan matematis dalam keidupan sehari-hari dan berbagai konteks.
Berdasarkan komponen indikator pencapaian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
peserta didik dapat dikatakan memiliki kemampuan yang literate apabila semua komponen
indikator pencapaian tersebut sudah terpenuhi seluruhnya.
Komponen literasi numerasi
tidak hanya dapat ditemui pada mata pelajaran matematika saja, tetapi juga
dapat ditemui dalam mata pelajaran lain. Mullis dan Martin (dalam Murtiyasa, 2015:32-33)
mengatakan bahwa TIMMS mengembangkan domain isi dan kognitif dalam penilaian
matematika yaitu grade 4 meliputi (bilangan, bentuk geometri, pengukuran, dan
penyajian data) dan grade 8 meliputi (bilangan, aljabar, geometri, data dan peluang).
Literasi numerasi adalah
pengetahuan dan kecakapan untuk (a) menggunakan berbagai macam angka dan simbol-simbol
yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai
macam konteks kehidupan sehari-hari dan (b) menganalisis informasi yang
ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dan sebagainya.) lalu menggunakan
interpretasi hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan mengambil keputusan.
Abidin, dkk (2017: 107) mengemukakakan bahwa literasi numerasi diartikan sebagai
kemampuan seseorang dalam menggunakan penalaran. Penalaran berarti menganalisis
dan memahami suatu pernyataan, melalui aktivitas dalam memanipulasi simbol atau
bahasa matematika yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, dan mengungkapkan
pernyataan tersebut melalui tulisan maupun lisan.
Ruang lingkup literasi
numerasi terdiri dari bilangan, geometri dan pengukuran, pengolahan data serta
operasi dan perhitungan. Seluruh ruang lingkup tersebut terlingkup dalam
matematika. Literasi numerasi merupakan bagian dari matematika yang memiliki sifat
praktis (digunakan dalam kehidupan sehari-hari), berkaitan dengan kewarganegaraan
(memahami isu-isu dalam komunitas), profesional (dalam pekerjaan), bersifat rekreasi
(misalnya, memahami skor dalam olahraga dan permainan), dan kultural (sebagai bagian
dari pengetahuan mendalam dan kebudayaan manusia madani). Berdasar hal tersebut,
dapat kita ketahui bahwa cakupan literasi numerasi sangat luas, tidak hanya di
dalam mata pelajaran matematika, tetapi juga beririsan dan berdampingan dengan
literasi lainnya, misalnya, literasi kebudayaan dan kewarganegaraan.
Anggrieni dan Putri dalam Siskawati,
dkk (2021:258) menggunakan beberapa indikator sebagai acuan utuk mengukur
kemampuan literasi numerasi seperti yang termuat dalam OECD (Organisation for
Economic Co-operation and Development). Indikator tersebut antara lain meliputi
(1) kemampuan komunikasi; (2) kemampuan matematisasi; (3) kemampuan representasi;
(4) kemampuan penalaran dan argumentasi; (5) kemampuan memilih strategi untuk
memecahkan masalah; (6) kemampuan menggunakan bahasa dan operasi simbolis, formal
dan teknis; (7) kemampuan menggunakan alat-alat matematika.
Salim dan Prajono dalam
Siskawati, dkk (2021:259-260) menggumaan indikator kemampuan literasi numerasi
sebagai berikut: 1) Pemikiran dan Penalaran Matematika: Memunculkan pertanyaan
karakteristik matematika, mengetahui jenis alternatif jawaban yang ditawarkan
matematika, membedakan antara berbagai jenis pernyataan, memahami dan menangani
batas dan batasan konsep matematis. 2) Argumentasi Matematika: Mengetahui apa yang
dibuktikan, mengetahui bagaimana perbedaan dari bentuk penalaran matematika
lainnya, mengikuti dan menilai alur argumen, merasa untuk heuristik,
menciptakan dan mengekspresikan argumen matematika. 3) Komunikasi Matematika: Mengekspresikan
diri dengan berbagai cara dalam bentuk visual lisan, tulisan, dan bentuk visual
lainnya, memahami pekerjaan orang lain. 4) Pemodelan: Penataan lapangan untuk dimodelkan,
menerjemahkan fakta ke dalam struktur matematika, menafsirkan model matematis
dalam konteks atau fakta, bekerja, dengan model, memvalidasi model,
mencerminkan, menganalisis, dan menawarkan kritik terhadap model atau solusi,
merefleksikan proses pemodelan. 5) Pengajuan Masalah dan Pemecahannya: Pengajuan,
merumuskan, dan pemecahan masalah dengan berbagai cara. 6) Representasi: Menguraikan,
mengkodekan, menerjemahkan, membedakan antara, dan menafsirkan berbagai bentuk
representasi objek dan situasi matematika serta memahami hubungan antara
representasi yang berbeda. 7) Simbol: Menggunakan bahasa dan operasi simbolis,
formal, dan teknis. 8) Alat dan Teknologi: Menggunakan alat bantu dan
peralatan, termasuk teknologi bila diperlukan.
Purwasih,dkk (2018:69) menyatakan
bahwa kemampuan literasi numerasi merupakan kemampuan seseorang untuk menggunakan,
menafsirkan, dan merumuskan matematika dalam berbagai konteks, termasuk kemampuan
penalaran matematis dan kemampuan menggunakan konsep, prosedur, dan fakta untuk
menggambarkan, menjelaskan, dan memperkirakan suatu kejadian yang dapat
dimanfaatkan untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari.
Berdasarkan keterangan di
atas, walaupun numerasi sangat dekat dengan konsep matematika, namun numerasi
tidaklah sama dengan matematika. Akan tetapi di dalam numerasi terdapat cakupan
matematika yang disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku. Dalam penerapannya, numerasi
menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari dalam mengambil keputusan maupun
memecahkan masalah.
Ada tiga tahapan penerapan literasi
di sekolah yaitu tahap pembiasaan, tahap pengembangan dan tahap pembelajaran. Tahap
pembiasaan merupakan kegiatan membaca selama 15 menit yang dilakukan sebelum jam
pelajaran. Tahap ini bertujuan untuk menumbuhkan minat baca pada peserta didik.
Tahap pengembangan merupakan tindak lanjut dari tahap pembiasaan. Peserta didik
melakukan kegiatan membaca dalam hati untuk meningkatkan kemampuan membaca dan memahami
serta dapat mengaitkan dengan pengalamannya. Tahap pembelajaran merupakan tahapan
dalam kegiatan literasi yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dalam
memahami teks dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Berdasarkan uraian diatas,
menyatakan bahwa tahapan literasi di sekolah dasar ada tiga tahapan yaitu tahap
pembiasaan, tahap pengembangan dan tahap pembelajaran. Peneliti mengambil tahapan
dalam literasi sekolah dasar sebagai penunjang dalam menerapkan kegiatan literasi
numerasi pada sekolah dasar yang akan digunakan sebagai penelitian.
Untuk memahami Latihan Soal ANBK Literasi Numerasi SMA
Kelas 11 Tahun 2023-2024, sebaiknya Kisi-kisi
Soal ANBK Literasi Numerasi SMA Kelas 11 Tahun 2023-2024. Adapun Kisi-kisi Soal ANBK Numerasi SMA Kelas 11 Tahun 2023-2024,
adalah 1) Memahami dan menggunakan perbandingan trigonometri. 2) Menghitung
volume dan luas permukaan limas segi-n, kerucut, dan bola. 3) Menyelesaikan
persamaan dan pertaksamaan kuadrat, sistem persamaan linear dua atau tiga
variable 4) Memahami barisan Aritmetika dan geometri; 5) Memahami fungsi
kuadrat dan grafiknya, serta sifat-sifatnya; 6) Menentukan dan menggunakan
ukuran penyebaran data (jangkauan, simpangan, dan variansi). 7) Memahami dan
menggunakan sifat-sifat peluang kejadian.
Adapun Kisi-kisi Soal ANBK Literasi SMA Kelas 11 Tahun 2023-2024,
adalah 1) Menemukan informasi tersurat (siapa, kapan, di mana, mengapa,
bagaimana) pada teks sastra atau teks informasi yang terus meningkat sesuai
jenjangnya. 2) Mengidentifikasi kata kunci yang efektif untuk menemukan sumber
informasi yang relevan pada teks sastra atau teks informasi yang terus
meningkat sesuai jenjangnya. 3) Menganalisis perubahan pada elemen intrinsik
(kejadian/karakter/setting/konflik/alur cerita) pada teks sastra yang terus
meningkat sesuai jenjangnya. 4) Menyimpulkan perasaan dan sifat tokoh serta
elemen intrinsik lain seperti latar cerita, kejadian-kejadian dalam cerita
berdasarkan informasi rinci di dalam teks sastra yang terus meningkat sesuai
jenjangnya. 5) Menyusun inferensi (kesimpulan) dan prediksi berdasarkan
unsur-unsur pendukung (grafik, gambar, tabel, dll) disertai bukti-bukti yang
mendukung di dalam teks sastra atau teks informasi yang terus meningkat sesuai
jenjangnya. 6) Membandingkan hal-hal utama (misalnya karakter tokoh atau elemen
intrinsik lain) dalam teks sastra yang terus meningkat sesuai jenjangnya. 7) Menilai
tujuan penulis dalam menggunakan diksi dan kosa kata pada teks sastra sesuai
jenjangnya. 8) Menilai kesesuaian pemilihan warna, tata letak, dan pendukung
visual lain (grafik, tabel dll) dalam menyampaikan pesan/topik tertentu dalam
teks sastra atau teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya. 9) Menilai
elemen intrinsik (karakterisasi, alur cerita, latar) serta autentisitas
penggambaran masyarakat pada teks sastra sesuai jenjangnya. 10) Menjustifikasi
pendapat orang lain berdasarkan isi teks sastra atau teks informasi sesuai
jenjangnya. 11) Menemukan informasi tersurat (siapa, kapan, di mana, mengapa,
bagaimana) pada teks sastra atau teks informasi yang terus meningkat sesuai
jenjangnya. 12) Mengidentifikasi kata kunci yang efektif untuk menemukan sumber
informasi yang relevan pada teks sastra atau teks informasi yang terus
meningkat sesuai jenjangnya. 13) Menganalisis perubahan pada elemen intrinsik
(kejadian/karakter/setting/konflik/alur cerita) pada teks sastra yang terus
meningkat sesuai jenjangnya. 14) Menyimpulkan perasaan dan sifat tokoh serta
elemen intrinsik lain seperti latar cerita, kejadian-kejadian dalam cerita
berdasarkan informasi rinci di dalam teks sastra yang terus meningkat sesuai
jenjangnya. 15) Menyusun generalisasi (kesimpulan umum) dari hasil inferensi
terhadap ide-ide yang terkandung di dalam teks sastra atau teks informasi. 16) Membandingkan
hal-hal utama (misalnya karakter tokoh atau elemen intrinsik lain) dalam teks
sastra yang terus meningkat sesuai jenjangnya. 17) Mengevaluasi penggunaan
diksi dan majas (metafora, analogi, personifikasi) dalam teks sastra sesuai
jenjangnya, 18) Menilai kesesuaian pemilihan warna, tata letak, dan pendukung
visual lain (grafik, tabel dll) dalam menyampaikan pesan/topik tertentu dalam
teks sastra atau teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya. 20) Menilai
dan mengkritisi elemen intrinsik (karakterisasi, alur cerita, latar) serta
otentisitas penggambaran masyarakat pada teks sastra sesuai jenjangnya. 21) Merefleksi
asumsi, ideologi, atau nilai yang terkandung dari teks sastra atau teks
informasi untuk memahami cara pandang penulis sesuai jenjangnya.
Untuk lebih rincinya berikut
ini Kisi-kisi, Komponen, Level, Domain, Subdomain, Kompetensi Soal ANBK Lietarasi
SMA tahun 2023-2024
·
Menemukan informasi tersurat (siapa, kapan,
di mana, mengapa, bagaimana) pada teks sastra atau teks informasi yang terus
meningkat sesuai jenjangnya.
·
Mengidentifikasi kata kunci yang efektif
untuk menemukan sumber informasi yang relevan pada teks sastra atau teks informasi
yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
·
Menjelaskan ide pokok dan beberapa ide
pendukung pada teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
·
Menilai akurasi pada informasi visual atau
nonvisual dalam teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
·
Menilai efektivitas format penyajian data
(format visual, struktur perbandingan, contoh, dll) untuk mendukung ide pokok
pada teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
·
Memahami teks secara literal
·
Menganalisis perubahan pada elemen intrinsik
(kejadian/ karakter/ setting/ konflik/ alur cerita) pada teks sastra yang terus
meningkat sesuai jenjangnya.
·
Menyusun inferensi, membuat koneksi dan
prediksi baik teks tunggal maupun teks jamak
·
Menyimpulkan perasaan dan sifat tokoh serta
elemen intrinsik lain seperti latar cerita, kejadian-kejadian dalam cerita
berdasarkan informasi rinci di dalam teks sastra yang terus meningkat sesuai
jenjangnya.
·
Menyusun generalisasi (kesimpulan umum) dari
hasil inferensi terhadap ide-ide yang terkandung di dalam teks sastra atau teks
informasi.
·
Membandingkan hal-hal utama (misalnya
karakter tokoh atau elemen intrinsik lain) dalam teks sastra yang terus
meningkat sesuai jenjangnya.
·
Mengevaluasi dan merefleksi
·
Menilai format penyajian dalam teks
·
Mengevaluasi penggunaan diksi dan majas
(metafora, analogi, personifikasi) dalam teks sastra sesuai jenjangnya,
·
Menilai kesesuaian pemilihan warna, tata
letak, dan pendukung visual lain (grafik, tabel dll) dalam menyampaikan
pesan/topik tertentu dalam teks sastra atau teks informasi yang terus meningkat
sesuai jenjangnya.
·
Menilai dan mengkritisi elemen intrinsik
(karakterisasi, alur cerita, latar) serta otentisitas penggambaran masyarakat
pada teks sastra sesuai jenjangnya.
·
Merefleksi isi wacana untuk pengambilan keputusan,
menetapkan pilihan, dan mengaitkan isi teks terhadap pengalaman pribadi
·
Merefleksi asumsi, ideologi, atau nilai yang
terkandung dari teks sastra atau teks informasi untuk memahami cara pandang
penulis sesuai jenjangnya.
Sedangkan Kisi-kisi, Komponen,
Level, Domain, Subdomain, Kompetensi Soal ANBK Numerasi SMA tahun 2023-2024
·
Geometri dan Pengukuran
·
Bangun Geometri
·
Memahami dan menggunakan perbandingan
trigonometri.
·
Menghitung volume dan luas permukaan limas
segi-n, kerucut, dan bola.
·
Menghitung dan mengestimasi volume dan luas
permukaan prisma, tabung, limas, kerucut, bola dan gabungannya.
·
Menggunakan konsep kesebangunan.
·
Aljabar
·
Persamaan dan Pertaksamaan
·
Menyelesaikan persamaan dan pertaksamaan
kuadrat, sistem persamaan linear dua atau tiga variable
·
Menggunakan Fungsi Eksponensial
·
Menyelesaikan sistem persamaan linear dua
atau tiga variabel
·
Relasi dan Fungsi (termasuk Pola Bilangan)
·
Memahami barisan Aritmetika dan geometri
·
Memahami fungsi kuadrat dan grafiknya, serta
sifat-sifatnya;
·
Data dan Ketidakpastian
·
Data dan Representasinya
·
Menentukan dan menggunakan ukuran penyebaran
data. (jangkauan, jangkauan interkuartil, kuartil, persentil, varians, standard
deviasi)
·
Ketidakpastian dan Peluang
·
Memahami dan menggunakan sifat-sifat peluang
kejadian.
·
Mengevaluasi (make sense of) data yang lebih
kompleks berdasarkan tampilan data dan berdasarkan rangkuman statistik
deskriptif.
·
Memahami dan menggunakan peluang kejadian
majemuk.
Selengkapnya
silahkan download dan baca Latihan Soal
ANBK Literasi Numerasi SMA Kelas 11 Tahun 2023-2024, melalui link download
yang tersedia di bawah ini.
Link
download Kumpulan Latihan Soal ANBK
Numerasi SMA Kelas 11 Tahun 2023-2024 (DISINI)
Link
download Kumpulan Latihan Soal ANBK
Literasi SMA Kelas 11 Tahun 2023-2024 (DISINI)
Demikian
informasi tentang Latihan Soal ANBK
Literasi Numerasi SMA Kelas 11 Tahun 2023-2024 dan Pembahasan sesuai Kisi-kisi
ANBK SMA Tahun 2023/2024. Semoga ada manfaatnya.