Latihan Soal ANBK SMA SMK Tahun 2024 Literasi dan Numerasi

Link Download Latihan Soal ANBK SMA SMK Tahun 2024 Literasi dan Numerasi.



Link Download Latihan Soal ANBK SMA SMK Tahun 2024 Literasi dan Numerasi. Asesmen Nasional Berbasis Komputer adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran.

 

ANBK merupakan Salah Kebijakan Merdeka Belajar Menteri Nadiem yakni mengubah Ujian Nasional menjadi Asesmen Nasional. Asesmen Nasional didefinisikan sebagai program evaluasi yang diselenggarakan oleh Kemdikbudristek untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan. Asesmen Nasional dilaksanakan dengan 3 (tiga) instrumen yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) –literasi dan numerasi, Survey Karakter dan Survey Lingkungan Belajar.

 

Jadi Asesmen Nasional akan segera dilaksanakan menggunakan jaringan Komputer atau sering disebut sebagai ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer). ANBK adalah sebuah evaluasi yang dilakukan pemerintah untuk pemetaan mutu sistem pendidikan pada tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah. ANBK akan mengevaluasi AKM, Survei Lingkungan Belajar dan Survei Karakter. POS ANBK sebagai pedoman dalam menentukan alokasi waktu dan jadwal pelaksanan ANBK sudah dirilis.

 

Asesmen Nasional sendiri bukan menggantikan peran Ujian Nasional (UN) dalam aspek evaluasi prestasi atau hasil belajar murid secara personal. Asesmen Nasional akan menggantikan fungsi Ujian Nasional sebagai sumber informasi dalam memetakan serta mengevaluasi mutu pembelajaran sekolah dan sistem pendidikan.

 

Sehingga nantinya Asesmen Nasional akan menghasilkan gambaran informasi yang lebih komperhensif mengenai proses pembelajaran, iklim pembelajaran satuan pendidikan serta  kualitas hasil belajar secara menyeluruh.

 

Pelaksanaan Asesmen nasional pada tahun 2024 ini dilakukan dengan berbasis komputer yang diistilahkan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Pelaksanaan ANBK ini dilakukan untuk jenjang SD, SMP, SMA/K, SLB, dan Pendidikan Kesetaraan dengan metode survey, sehingga tidak semua siswa diikutkan menjadi peserta. Namun, misal untuk SD hanya 30 orang siswa pada kelas 5, dan untuk SMP kelas 8, serta untuk SMA/SMK Kelas 11 masing-masing berjumlah 45 orang. Pemilihan peserta tersebut dilakukan oleh Kemendikbudristek secara acak. Sedangkan untuk guru dan kepala sekolah, seluruhnya dijadikan sebagai peserta asesmen nasional.

 

Dalam pelaksanaan ANBK ini terdapat dua moda, yakni online dan semi online. Dari sisi pengertian, moda online dipadankan dengan istilah ‘dalam jaringan’ –Daring, yakni perangkat elektronik sebagai client yang terhubung ke jaringan internet dan terhubung kepada perangkat server. Sedangkan  offline yang dipadankan dengan istilah ‘luar jaringan (Luring), yaitu perangkat elektronik yang tidak terhubung kedalam jaringan internet. Sementara moda semi online atau semi daring adalah pertengahan antara daring dan luring, dimana masih terhubung ke jaringan akan tetapi tidak terhubung ke jaringan internet.

 

Dalam kontek ANBK moda online, asesmen nasional yang dilakukan dengan cara komputer client yang dipakai oleh siswa diinstall aplikasi exambrowser proktor dan client, dimana aplikasi ini akan berfungsi menampilkan layar tes secara penuh tanpa navigasi dan mencegah peserta berpindah ke aplikasi lainnya. Aplikasi Exambrowser proktor dan client langsung terhubung dengan server pusat Pusmenjar (Pusat Asesmen dan Pengajaran). Oleh karena semua data langsung diakses dari server pusat, komputer proktor tidak perlu melakukan sinkronisasi data terlebih dahulu sebelum pelaksanaan tes.

 

Selanjutnya, pada moda ANBK semi-online, komputer client tidak memiliki akses internet secara langsung. Komputer client terhubung dengan komputer proktor yang memiliki akses internet. Masing-masing lokasi memiliki exambrowser admin dan exambrowser client. Aplikasi exambrowser admin akan menjalankan mesin virtual yang terhubung ke server pusat. Sedangkan pada Exambrowser client akan terhubung ke komputer proktor melalui jaringan LAN. Selain itu, pada moda semi-online komputer client tidak terhubung dengan server pusat seperti yang terjadi pada ANBK moda online. Oleh karena itu, proktor wajib melakukan sinkronisasi data terlebih dahulu dari server pusat ke komputer proktor.

 

Kelebihan ANBK moda online adalah: 1) tidak perlu singkronisasi data; 2) tidak diperlukan instalasi mesin virtual (VHD) pada server lokal; dan 3) pekerjaan proktor dan keknisi relatif lebih ringan dibandingkan dengan menggunakan moda semi online.

 

Di sisi lain, kekurangan ANBK online, yakni  1) memerlukan bandwidth intenet yang besar, minimal 12 Mbps untuk setiap 15 Client; 2) jika terjadi error/atau terputus koneksi jaringan ke server maka harus dilakukan pengulangan pengisian jawaban soal asesmen;  dan 3) berdasarkan pengalaman pada saat simulasi dan pelaksanaan ANBK SMP yang telah dilakukan, lebih rentan aplikasi menjadi hang atau tidak berjala. Hal ini dimungkinkan terjadi karena server pusat secara serentak diakses oleh komputer client yang ada pada sekolah di seluruh Indonesia.

 

Selanjutnya, kelebihan ANBK semi online adalah: 1) memerlukan bandwidth internet relatif lebih kecil dibanding moda online,  yaitu hanya sekitar minimal 1 Mbps untuk setiap 15 client; 2) relatif lebih lancar Sedangkan kekurangan ANBK semi online adalah: 1) diperlukan singkronisasi data; 2) diperlukan instalasi mesin virtual (VHD) pada server lokal dan untuk 15 komputer client diperlukan satu server, sehingga misal komputer client  yang dimiliki sekolah berjumlah 45, maka server yang harus diinstal berjumlah tiga buah server; dan 3) pekerjaan proktor dan teknisi relatif lebih berat dibandingkan dengan  menggunakan moda online.

 

Pelaksanaan dari Asesmen Nasional menggunakan sIstem berbasis Computer sehingga disebut dengan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Kegiatan ANBK memiliki tujuan yang sama dengan kegiatan Ujian Nasional dari tahun-tahun sebelumnya yaitu untuk pemetaan mutu pendidikan yang dijadikan sebagai dasar untuk perbaikan kualitas dari pendidikan yang telah terlaksana. Pemetaan ini dilakukan dari jenjang Pendidikan dasar hingga menengah dengan menggunakan instrument yang berupa asesmen kompetensi minimum (AKM) untuk literasi dan numerasi, Survei Karakter (SK), dan Survei Lingkungan Belajar (SLB).

 

Pelaksanaan dari ANBK ini dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia sesuai dengan jenjang pendidikannya, dan tentunya sekolah harus memiliki kesiapan sehingga sesuai dengan Prosedur Operasional Standar (POS) ANBK yang ditetapkan oleh Badan Standar, Kurikulum, dan Asessmen Pendidikan. Salah satu kebijakan yang digulirkan untuk meningkatkan  mutu Pendidikan selain dari pelaksanaan ANBK adalah program Sekolah Penggerak. Sekolah yang mengikuti program ini diharapkan bisa memberikan imbas perubahan pada sekolah lain disekitarnya dikarenakan sekolah yang mengikuti program ini banyak memiliki keuntungan diantaranya percepatan digitalisasi yang tentunya sangat mendukung keterlaksanaan dari ANBK ini.

Adapun berikut beberapa alasan mengapa AKM memiliki kelebihan dibandingkan dengan UN dilihat dari beberapa aspek.

 

1. AKM bisa mengukur semua mata pelajaran sementara UN hanya beberapa mata pelajaran

Ketika UN masih berlaku, mata pelajaran yang duiji pada saat kelas akhir hanya mencakup beberapa mata pelajaran tertentu seperti Matematika, IPA/IPS, Bahasa Indonesia dan Bahasa inggris.

 

Hal ini menyebabkan siswa akan mementingkan dan fokus pada mata pelajaran ya diuji saja sementara mata pelajaran lain diabaikan. Padahal setiap mata pelajaran esensinya memiliki manfaat dan bobot yang sama pentingnya. Selain itu mata pelajaran yang diuji tidak sepenuhnya dapat memberikan gambaran utuh mengenai kemampuan siswa.

 

Dengan adanya AKM ini, seluruh bidang mapel mendapatkan porsi yang sama karena soal yang duji berupa soal-soal literasi-numerasi dan analisis yang mencakup berbagai topik serta bidang keilmuan. Sehingga diharapkan proses penilaian bisa lebih holistik dan menyeluruh.

 

2. AKM tidak menjadi syarat seleksi jenjang pendidikan berikutnya tetapi berfungsi untuk  perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran

Salah satu hal yang paling berbeda antara UN dan AKM adalah pada fungsinya. AKM dirancang bukan untuk menjadi indikator penentu kelulusan siswa seperti UN.

 

AKM digunakan untuk mengukur kualitas pembelajaran dan pemetaan iklim pembejaran di tiap satuan pendidikan. Sehingga itu, mengapa AKM termasuk ke dalam jenis asesmen formatif. Karena proses asesmen dilakukan pada kelas tengah bukan pada kelas akhir.

 

Dengan ini, para siswa tidak lagi terbebani dengan adanya AKM karena tidak akan menjadi faktor utama bagi kelulusan para murid.

 

3. AKM digunakan untuk mengukur kemampuan Kognitif dan Karakter siswa, Sementara UN hanya mengukur kogntifif saja

Keunggulan lain dari AKM adalah tidak hanya mengukur kemampuan kognitif siswa, melainkan juga mengukur aspek afektif bahkan iklim pembelajaran.

 

Dengan begitu, hasil AKM akan lebih lengkap mengukur segala aspek yang memang menjadi bagian dari kompetensi siswa. Hal ini tidak lain untuk menciptakan individu yang lebih berkarakter kebangsaan dan memiliki softskill yang memadai sesuai tuntutan zaman.

 

4. AKM dilaksanakan pada tengah jenjang sedangkan UN dilaksanakan di akhir jenjang

AKM memiliki fungsi untuk memberikan gambaran dan feedback mengenai kondisi dan proses pembelajaran yang ada di sekolah sehingga fungsinya lebih kepada evaluasi formatif bukan sumatif seperti UN.

 

Oleh karena itu AKM nantinya akan menguji siswa kelas tengah yaitu kelas 5, 8, dan 11 bukan pada kelas akhir. Adapun siswa yang mengikuti AKM akan diambil sampel saja sesuai kriteria yang sudah ditentukan. Adapun masing-masing sampel sesuai ketentuan yaitu 30 siswa untuk kelas V dan 45 siswa untuk kelas 8 dan 11.

 

5. Model Soal mencakup beberapa format sementara UN hanya pilihan ganda

Dalam UN kita ketahui bahwa format yang digunakan hanya berupa pilihan ganda yang sebagaian besar menguji kemampuan mengingat dan memahami. Hal ini sedikit berbeda dengan jenis soal AKM yang mana terdiri dari beberapa format yaitu selain pilihan ganda juga ada soal jenis isian singkat, uraian panjang dan menjodohkan.

 

Selain itu soal yang diuji juga berbasis HOTS (higher Order Thinking Skill) sehingga tidak hanya mencakup aspek mengingat dan memahami tetapi juga ada unsur analisis, evaluatif dan pemecahan masalahnya.

 

6. AKM memiliki jenis tes lowstike sementara UN jenisnya highstake

UN disebut highstake karena menjadi penentu kelulusan siswa. Hal ini berarti ujian/tes tersebut memiliki dampak yang signifikan atau penting bagi siswa. Sementara karena AKM tidak menjadi penentu kelulusan siswa, sehingga termasuk ke dalam tes lowstake.

 

Artinya hasil AKM tidak terlalu memberikan konsekuensi yang besar terhadap individu siswa. Sebab AKM hanya akan mengukur mutu dan proses pembelajaran yang ada di sekolah, bukan kemampuan hasil belajar dan syarat masuk ke jenjang berikutnya.

 

7. AKM tingkat kesulitan soal bersifat adaptif sementara UN disamakan

Soal AKM nantinya sifatnya adaptif menyesuaikan dengan kemampuan dan pengetahuan siswa. Berbeda dengan UN yang mana soal tes disamakan untuk seluruh siswa.

 

Sehingga nantinya tes AKM akan menggunakan metode tes Computerized Adaptive Testing (CAT), dengan Multistage Adaptive Testing (MSAT) yang berarti soal yang diberikan sifatnya adaptif menyesuaikan kemampuan awal siswa.

 

Berikut Link Download Latihan Soal ANBK SMA SMK Tahun 2024 Literasi dan Numerasi, silahkan diakses bagi yang membutuhkan

 

Latihan Soal ANBK Numerasi SMA MA SMK Tahun 2024-2025 (Pdf) dan Pembahasan (DISINI)

 

Latihan Soal ANBK Literasi SMA MA SMK Tahun 2024-2025 (Pdf) dan Pembahasan (DISINI)

 

Demikian informasi tentang Link Download Latihan Soal ANBK Literasi dan Numerasi SMA SMK Tahun 2024 Semoga ada manfaatnya.



= Baca Juga =


Post a Comment

Previous Post Next Post


































Free site counter


































Free site counter